Berharap Dulang Berkah, Malah Panen Serapah
Salah satu moment penting dari sebuah pernikahan, setelah akad tentunya, adalah resepsi. Dalam Islam dikenal dengan walimah. Atau juga dikenal dengan istilah the wedding. Tujuan dari diadakannya resepsi ini adalah sebagai pengumuman telah resmi menjadi suami-istri kepada khalayak. Dan yang terpenting dari itu adalah untuk mengundang berkah dari doa-doa para tetamu. Namun sayangnya, ada resepsi yang justru mendatangkan sumpah serapah.
.
Sudah menjadi tuntunan syariat, bagi yang mengetahu kabar bahagia lepasnya seseorang dari lajang, untuk mendoakan keberkn pernikahannya. Barakallahu lakuma, wa baraka alaykuma, wa jama'a bainakuma fi khair. Begitu doa yang diajarkan baginda Nabi untuk pasangan pengantin.
.
Semua orang yang menikah tentu berharap rumah tangganya penuh berkah. Sehingga undangan menghadiri rsepsi disebr luas agar banyak doa-doa keberkahan untuk rumah tangga kedua mempelai. Namun sayangnya, dibalik keramaian acara itu, ada orang-orang yang merasa terganggu.
.
Mereka adalah para pengguna jalan raya. Orang-orang yang menggantungkan rezekinya di jalan-jalan. Orang-orang yang diburu tenggat dead line. Orang-orang yang berharap tiba tepat waktu di tempat kerja. Lalu bersebab sebuah resepsi, mereka akhirnya menyumpah serapah.
.
Sebabnya sederhana. Jalan yang akan mereka lalui ditutup total. Sebuah respsi digelar di satu rumah. Dan ruas jalan digunakan untuk para tetamu undangan. Atas hal yang tak diduga itu, caci walau dalam hati tetap keluar.
.
Akibatnya, mereka mengambil jalan memutar. Lebih jauh dari yanh seharusnya. Tapi apa boleh buat. Berharap mengambil jalan memutar tidak membuat telat.
.
Setiap pengguna jalan akhirnya mengutuk penggunaan jalan raya itu tidak sebagaimana mestinya. Maka berharap mendapat berkah, mempelai bahkan mendapat sumpah serapah dari pengguna jalan.
.
Ini tragis. Tapi begitulah yang sering terjadi. Betapa banyak respsi pernikahan mengambil badan jalan untuk pendirian tenda. Ada yang separuh badan jalan, bahkan ada yang seluruh badan jalan. Hingga membuat kemacetan panjang.
.
Sudah menjadi tuntunan syariat, bagi yang mengetahu kabar bahagia lepasnya seseorang dari lajang, untuk mendoakan keberkn pernikahannya. Barakallahu lakuma, wa baraka alaykuma, wa jama'a bainakuma fi khair. Begitu doa yang diajarkan baginda Nabi untuk pasangan pengantin.
.
Semua orang yang menikah tentu berharap rumah tangganya penuh berkah. Sehingga undangan menghadiri rsepsi disebr luas agar banyak doa-doa keberkahan untuk rumah tangga kedua mempelai. Namun sayangnya, dibalik keramaian acara itu, ada orang-orang yang merasa terganggu.
.
Mereka adalah para pengguna jalan raya. Orang-orang yang menggantungkan rezekinya di jalan-jalan. Orang-orang yang diburu tenggat dead line. Orang-orang yang berharap tiba tepat waktu di tempat kerja. Lalu bersebab sebuah resepsi, mereka akhirnya menyumpah serapah.
.
Sebabnya sederhana. Jalan yang akan mereka lalui ditutup total. Sebuah respsi digelar di satu rumah. Dan ruas jalan digunakan untuk para tetamu undangan. Atas hal yang tak diduga itu, caci walau dalam hati tetap keluar.
.
Akibatnya, mereka mengambil jalan memutar. Lebih jauh dari yanh seharusnya. Tapi apa boleh buat. Berharap mengambil jalan memutar tidak membuat telat.
.
Setiap pengguna jalan akhirnya mengutuk penggunaan jalan raya itu tidak sebagaimana mestinya. Maka berharap mendapat berkah, mempelai bahkan mendapat sumpah serapah dari pengguna jalan.
.
Ini tragis. Tapi begitulah yang sering terjadi. Betapa banyak respsi pernikahan mengambil badan jalan untuk pendirian tenda. Ada yang separuh badan jalan, bahkan ada yang seluruh badan jalan. Hingga membuat kemacetan panjang.
Berharap Dulang Berkah, Malah Panen Serapah
Reviewed by Ibnu Basyier
on
Monday, July 24, 2017
Rating:
Bagus sekali artikelnya
ReplyDeleteSalam silaturahim www.imronmahmudi.blogspot.com
Bagus sekali artikelnya
ReplyDeleteSalam silaturahim www.imronmahmudi.blogspot.com