Meneruskan Energi Positif Ramadhan
Ramadhan datang selalu membawa energi positif. Keutamaan-keutamaan yang ditawarkan di dalamnya begitu menggoda. Membuat mukmin semangat meraihnya. Laki-perempuan, tua-muda, semua turut serta. Mengeluarkan semua energi untuk meraih segala yang ditawarkan. Sayangnya, semua itu berhenti sepeninggal Ramadhan
.
Seiring perginya Ramadhan, energi berbanyak ibadah itu juga perlahan lenyap. Masjid-masjid telihat mulai sepi bahkan senyap. Orang lebih memilih shalat di rumah masing-masing. Isi kotak amal menurun drastis.
.
Inilah realitanya. Ramadhan datang, semangat tinggi beribadah. Ramadhan pergi, ibadahnya jadi loyo bahkan "lemah syahwat".
.
Kalau seperti ini keadaannya, kesannya beribadah karena Ramadhan. Bukan beribadah karena Allah. Padahal, syarat diterimanya ibadah adalah ikhlas dan murni karena Allah.
.
Maka bijaklah sebuah pesan, "Jadilah hamba Rabbani, dan jangan menjadi hamba Ramadhani." Artinya, tetaplah menjadi hambaNya Allah. Yang beribadah karenanya. Jangan menjadi hamba Ramadhan. Yang hanya mau dan rajib beribadah kalau datang Ramadhan.
.
Tidak salah dan bukan kekeliruan semangat beribadah dalam Ramadhan. Bahkan itulah yang dicontohkan Nabi dan para shahabatnya. Yang perlu diluruskan adalah bagaimana menyikapi hari-hari sepeninggal Ramadhan.
.
Ramadhan biarlah berlalu. Tapi sebagai hamba Allah, ibadah kita tetap nomor satu. Di Ramadhan semangat meraup pahala, di hari lain juga tetap berusaha semangat. Sebab kita beribadah bukan karena Ramadhan. Dan tidak hanya pada Ramadhan saja.
.
Bagaimana solusinya agar tetap semangat beribadah di luar Ramadhan?
.
Yang utama adalah meminta kekuatan dariNya. Dia-lah pemilik tiap-tiap jiwa. Dia yang memberi kekuatan kepadanya. Maka, sudah sepantasnya untuk berdoa dan meminta agar kekuatan beribadah itu tetap diberi.
.
Salah satu doa yang pantas untuk diperbanyak adalah "Allahumma 'ainniy 'ala zikrika wa syukrika wa husni ibadatika." Doa yang diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal ini dishahihkan oleh Syaikh Alalbani dalam Shahih atTarghib wat Tarhib.
Artinya, "Ya Allah, bantu aku untuk selalu mengingatMu, mensykuri nikmatMu dan membaguskan ibadah kepadaMu."
.
Sepeninggal Ramadhan, doa ini menjadi sangat penting untuj terus dipanjatkan. Sebab tanpa bantuannya, mustahil kita bisa beribadah kepadanya. Apalagi iblis dan bala tentaranya lebih bebas menggelincirkan kepada maksiat.
.
Semoga dengan begitu, ibadah-ibadah kita selepas Ramadhan tetap tertunaikan dengan semangat. Wallahu a'lam.
bener banget pak ustad, duh kesindir.
ReplyDelete