Memetakan Santri dengan Traffic Light
Sebagai murobbi untuk sejumlah mutarabbi dengan berbagai karakter, saya harus banyak berinovasi dalam menghadapi mereka. Secara idealita, jumlah 30 itu tentu sangat banyak untuk bisa dibersamai semua secara maksimal. Sehingga, memang harus bisa menyiasati dan menyesuaikan realita.
.
Salah satu yang saya lakukan adalah memetakan mereka berdasarkan warna lampu lalu lintas: merah, kuning hijau. Pembagian ini mengacu pada tingkah polah mereka, akhlak, ibadah dan jumlah pelanggaran.
.
Kelompok hijau adalah kumpulan mereka yang terbiasa dalam kebaikan. Baik dari sisi akhlak maupun ibadah. Mereka adalah anak-anak yang sudah 'jadi'. Prinsip saya adalah membiarkan mereka tetap pada kebaikannya. Tinggal menjaga agar tetap hijau. Sehingga saya fokus pada dua kelompok lain.
.
Kelompok berikutnya adalah zona kuning. Inilah yang perlu mendapat perhatian serius. Santri dengan kategori lampu kuning ini lumayan banyak. Posisi mereka sangat rentan dan mudah terpengaruh. Sebab bisa saja jadi merah, jika tak mendapat perhatian yang serius. Dan baiknya, mereka juga mudah menjadi lampu hijau.
.
Perhatian lebih besar dan lebih serius harus diberikan kepada kelompok ketiga; lampu merah. Zona mereka adalah zona sangat berbahaya. Mereka adalah kelompok santri yang sering mencari perhatian dengan berbuat onar, membuat keributan, dan langganan pelanggaran.
.
Alhamdulillah, kategori ketiga ini tidak sebanyak yang kuning. Tapi berimbang dengan jumlah di zona hijau. Sehingga, posisi zona kuning yang mudah terpengaruh menjadi terancam. Posisi mereka sangat rentan. Sebab kans mereka berubah ke hijau sama dengan kemungkinan berubah ke merah.
.
Pembagian dan pemetaan ini penting dan urgen dilakukan. Sebab, saya terbantu untuk memantau perkembangan santri. Juga memudahkan dalam mengarahkan, khususnya lampu kuning dan lampu merah.
No comments:
Terima kasih telah berkunjung. Semoga pulang membawa manfaat. Kalau ada yang tidak berkenan, tinggalkan di komentar....