Karena Sabar Berbuah Syukur
Bagaimana besarnya cinta seorang lelaki shalih kepada kekasihnya, ketika rindu demikian membuncah membara di dalam dadanya sedang sang kekasih masih hidup bersamanya?
.
Itulah yang dirasakan Fahri, sesaat sebelum istrinya, Aisha, berangkat menuju Palestina untuk sebuah misi kepenulisan. Rindunya demikian hebat ia rasakan, padahal Aisha masih hangat dalam pelukan.
.
Rupanya, itu adalah awal dari babak baru kehidupan Fahri selanjutnya. Dan kelak, ia akan menyelasi keputusannya mementingkan sidang S3-nya di Jerman, dari pada menemani Aisha ke Palestina menulusuri jejak-jejak peradaban di sana.
.
Perasaan rindu itu semakin menguat saat Fahri mengantar Aisha menuju bandara. Saat di bandara, ketika memberi pelukan perpisahan, ia tak menyangka bahwa itulah pelukan terakhirnya kepada istri cantiknya tersebut.
.
Beberapa saat kemudian setelah berada di Palestina, Fahri hilang kontak dari Aisha. Setelahnya, kalang kabut ia mencari informasi untuk menemukan titik terang keberadaan Aisha. Tapi, selalu nihil hasilnya.
.
Inilah rupanya jawaban mengapa rindunya begitu membuncah padahal Aisha masih di sisinya. Inilah taqdir. Bahwa, kelak, Aisha akan hilang dari peredaran. Pergi dari sisinya. Menyisakan rindu yang begitu membuncah.
.
Di sini ada pelajaran penting. Bahwa seberapa besar pun cinta pada seseorang, niscaya tetap akan terpisah. Sebab cinta kepada dunia dan isinya adalah semu. Tidak abadi. "Cintailah sesukamu, tapi ingat, suatu saat kamu akan dipisahkan."
.
Fahri kemungkinan lupa, bahwa cintanya kepada Aisha tidak abadi. Sebab keduanya masih di dunia.
.
***
.
Lewat beberapa tahun, Fahri mulai bisa beraktifitas kembali. Tapi tetap saja ia belum mampu melupakan Aisha. Buktinya, ia masih berat hati untuk menikah kembali.
.
Lalu muncullah sosok muslimah buruk rupa dalam hidupnya. Karena khawatir mencoreng nama Islam di mata masyarakat, Fahri mengajak si muslimah untuk tinggal di basement rumahnya. Tentu setelah musyawarah dengan tokoh-tokoh muslim lainnya.
.
Awalnya si muslimah buruk rupa ini berat. Tapi, setelah penjelasan panjang lebar, ia setuju. Dan pada akhirnya, hampir tiap malam gulita, ia menangis dalam diam. Setiap bangun tahajjud, ia tak kuasa menahan sedih. Ada semacam perasaan aneh. Dan hanya sesenggukan yang bisa ia lakukan sambil terus mengadu kepadaNya harapan terbaik.
.
Fahri juga berperasaan sama. Tiap kali si muslimah membaca lantunan ayat Ilahi, ia seperti mengenal langgamnya. Tapi, apakah perasaannya benar? Ataukah itu hanya halusinasi karena kerinduannya?
.
Siapa sebenarnya si muslimah buruk rupa tersebut?
.
Dia adalah Aisha. Istrinya yang begitu ia cintai. Orang yang selama ini hidup di rumahnya ternyata istrinya sendiri. Dan Fahri tidak menyadarinya. Selama ini, Aisha berada di tahanan tentara Israel.
.
Lewat pengorbanan dan perjuangan yang demikian panjang dan berliku, ia lolos dari cengkraman tentara bejat Israel. Buruk rupanya terjadi karena ia menggosokkan sendiri mukanya di dinding penjara. Sebab ia tidak ingin kehormatannya direbut orang-orang durjana.
.
Pada akhirnya, Fahri kembali bersama Aisha. Seseorang yang baik hatinya men-sedekah-kan wajahnya kepada Aisha. Hingga buruk rupanya hilang setelah operasi wajah. Ia menjadi Aisha dengan kecantikannya seperti sedia kala.
.
Inilah buah kesabaran Fahri; kesabaran yang membuahkan kesyukuran tiada henti. Juga buah dari usaha dan kerja kerasnya mencari. Juga tentunya, bagian dari takdir Ilahi. Cinta keduanya karena Allah Rabbul Izzati, adalah bukti nyata bahwa Dialah Pemilik Cinta Sejati.
.
Dan siapakah wanita shalehah nan baik hatinya yang mau men-sedekah-kan wajahnya kepada Aisha? Baca dan temukan jawabannya di Ayat-ayat Cinta jilid 2.
.
.
.
Itulah yang dirasakan Fahri, sesaat sebelum istrinya, Aisha, berangkat menuju Palestina untuk sebuah misi kepenulisan. Rindunya demikian hebat ia rasakan, padahal Aisha masih hangat dalam pelukan.
.
Rupanya, itu adalah awal dari babak baru kehidupan Fahri selanjutnya. Dan kelak, ia akan menyelasi keputusannya mementingkan sidang S3-nya di Jerman, dari pada menemani Aisha ke Palestina menulusuri jejak-jejak peradaban di sana.
.
Perasaan rindu itu semakin menguat saat Fahri mengantar Aisha menuju bandara. Saat di bandara, ketika memberi pelukan perpisahan, ia tak menyangka bahwa itulah pelukan terakhirnya kepada istri cantiknya tersebut.
.
Beberapa saat kemudian setelah berada di Palestina, Fahri hilang kontak dari Aisha. Setelahnya, kalang kabut ia mencari informasi untuk menemukan titik terang keberadaan Aisha. Tapi, selalu nihil hasilnya.
.
Inilah rupanya jawaban mengapa rindunya begitu membuncah padahal Aisha masih di sisinya. Inilah taqdir. Bahwa, kelak, Aisha akan hilang dari peredaran. Pergi dari sisinya. Menyisakan rindu yang begitu membuncah.
.
Di sini ada pelajaran penting. Bahwa seberapa besar pun cinta pada seseorang, niscaya tetap akan terpisah. Sebab cinta kepada dunia dan isinya adalah semu. Tidak abadi. "Cintailah sesukamu, tapi ingat, suatu saat kamu akan dipisahkan."
.
Fahri kemungkinan lupa, bahwa cintanya kepada Aisha tidak abadi. Sebab keduanya masih di dunia.
.
***
.
Lewat beberapa tahun, Fahri mulai bisa beraktifitas kembali. Tapi tetap saja ia belum mampu melupakan Aisha. Buktinya, ia masih berat hati untuk menikah kembali.
.
Lalu muncullah sosok muslimah buruk rupa dalam hidupnya. Karena khawatir mencoreng nama Islam di mata masyarakat, Fahri mengajak si muslimah untuk tinggal di basement rumahnya. Tentu setelah musyawarah dengan tokoh-tokoh muslim lainnya.
.
Awalnya si muslimah buruk rupa ini berat. Tapi, setelah penjelasan panjang lebar, ia setuju. Dan pada akhirnya, hampir tiap malam gulita, ia menangis dalam diam. Setiap bangun tahajjud, ia tak kuasa menahan sedih. Ada semacam perasaan aneh. Dan hanya sesenggukan yang bisa ia lakukan sambil terus mengadu kepadaNya harapan terbaik.
.
Fahri juga berperasaan sama. Tiap kali si muslimah membaca lantunan ayat Ilahi, ia seperti mengenal langgamnya. Tapi, apakah perasaannya benar? Ataukah itu hanya halusinasi karena kerinduannya?
.
Siapa sebenarnya si muslimah buruk rupa tersebut?
.
Dia adalah Aisha. Istrinya yang begitu ia cintai. Orang yang selama ini hidup di rumahnya ternyata istrinya sendiri. Dan Fahri tidak menyadarinya. Selama ini, Aisha berada di tahanan tentara Israel.
.
Lewat pengorbanan dan perjuangan yang demikian panjang dan berliku, ia lolos dari cengkraman tentara bejat Israel. Buruk rupanya terjadi karena ia menggosokkan sendiri mukanya di dinding penjara. Sebab ia tidak ingin kehormatannya direbut orang-orang durjana.
.
Pada akhirnya, Fahri kembali bersama Aisha. Seseorang yang baik hatinya men-sedekah-kan wajahnya kepada Aisha. Hingga buruk rupanya hilang setelah operasi wajah. Ia menjadi Aisha dengan kecantikannya seperti sedia kala.
.
Inilah buah kesabaran Fahri; kesabaran yang membuahkan kesyukuran tiada henti. Juga buah dari usaha dan kerja kerasnya mencari. Juga tentunya, bagian dari takdir Ilahi. Cinta keduanya karena Allah Rabbul Izzati, adalah bukti nyata bahwa Dialah Pemilik Cinta Sejati.
.
Dan siapakah wanita shalehah nan baik hatinya yang mau men-sedekah-kan wajahnya kepada Aisha? Baca dan temukan jawabannya di Ayat-ayat Cinta jilid 2.
.
.
[Hari ke-19 30DWC Jilid 4]
[Fighter Squad 8 dari Empire
[Fighter Squad 8 dari Empire
Karena Sabar Berbuah Syukur
Reviewed by Ibnu Basyier
on
Sunday, February 19, 2017
Rating:
No comments:
Terima kasih telah berkunjung. Semoga pulang membawa manfaat. Kalau ada yang tidak berkenan, tinggalkan di komentar....