Mencari Februari

Saya bukan tipe orang yang biasa mencatat sesuatu dengan tanggal detail. Kecuali tentunya itu hal yang penting dan urgen untuk diingat. Maka ketika diberi tantangan menulis kisah-kasih Februari, saya sudah pesimis duluan. Karena, sepanjang ingatan saya, memang tidak ada yang spesial bagi saya di bulan ini.

Tapi, saya tetap harus menjawab tantangan. Sebagai bagian dari deklarasi saya untuk menulis 30 hari tanpa henti. Juga tentunya bagian dari ketaatan pada Emperor yang punya program 30DWC yang saya ikuti tersebut.

Maka, sejak siang tadi, ketika otak saya menyerah tidak menemukan potongan puzzle kenangan yang terjadi di bulan Februari, saya berinsiatif membongkar buku-buku catatan lama yang tersisa. Yang pertama menarik perhatian saya adalah diary 2008. Satu-satunya diary saya yang (mungkin) tersisa.

Diary 2008 adalah catatan harian saya ketika awal-awal  menginjak bangku sekolah tinggi. Suka-duka, susah-senang, kisah-kasih, dan banyak lagi saya tuang di sana.

Diary itu segera saya buka. Lembar demi lembarnya kembali membawa ke masa lalu. Cerita sukanya membuat saya senyum-senyum sendiri. Catatan dukanya seketika menghapus senyuman tadi.

Agar tak larut di kenangan masa lalu, saya segera mencari catatan di bulan Februari. Sayang, tak ada yang patut di ekspos. Lompat ke 2009, sama saja. Bahkan catatan Februari saya di tahun ini lebih sedikit. Hingga halaman penghabisan, saya tidak menemukan apa yang layak diceritakan kembali sebagai kenangan Februari.

Saya belum putus asa. Lepas maghrib, saya masuk ke dunia lain (baca: dunia maya). Saya buka arsip blog bulan Februari, hanya nemu empat post saja. Tidak ada yang menarik. Saya cek di draft, ah, sama saja.

Saya bergeser ke email. Semoga saja ada email bulan Februari, di tahun berapa saja, yang bisa menjadi inspirasi tulisan. Lagi-lagi, hasil nihil yang saya jumpai. Tak ada yang menarik.

Ketika mulai hampir menyerah, saya baru ingat. Saya sering mencatat di note Experia C3 jadul saya. Harapan kembali membuncah. Di kolom search, segera saya ketikkan "Februari". Tidak ada hasil. Cari lagi dengan "Feb". Ketemu beberapa catatan. Tapi sayang, itu bukan pengalaman. Itu hanya catatan setoran hafalan santri-santri saya.

Kemana lagi saya harus mencari? Entah. Saya juga bingung. Sementara waktu terus berjalan mendekati akhir.

Hingga akhirnya saya tersadar. Mengapa saya harus repot mencari sesuatu yang memang tidak ada? Bukankah itu hanyalah pekerjaan sia-sia belaka?

Cukuplah catatan mencari Februari ini sebagai kisah saya untuk bulan Februari. Toh, ini kan juga pengalaman.

Akhirnya, selamat ber-Februari. Mari terus menjejak kebaikan. Semoga catatan malaikat pencatat amal penuh dengan kebaikan Februari kita.


[Hari ke-8 30DWC Jilid 4]
[Fighter Squad 8 dari Empire of Writer]
Mencari Februari Mencari Februari Reviewed by Ibnu Basyier on Wednesday, February 08, 2017 Rating: 5

11 comments:

  1. Semoga February menjadi evaluasi utk kedepannya

    ReplyDelete
  2. Semoga February menjadi evaluasi utk kedepannya

    ReplyDelete
  3. Semoga catatan amal kebaikan terus ada di saat-saat mendatang. Aamiin :)

    ReplyDelete
  4. Replies
    1. 30DWC = 30 Days Writing Challenge...
      Program menulis punya penulis muda asal Riau: RezkyFirmansyah.com

      Delete
  5. Sepertinya ini kali pertama saya mengunjungi blogmu. Salam kenal

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah...jd tulisan jg ya a. Smoga smkin hr smkin tersi dg hal baik. Aamiin

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung. Semoga pulang membawa manfaat. Kalau ada yang tidak berkenan, tinggalkan di komentar....

ads
Powered by Blogger.