Garansi Uang Kembali
Pernah baca di sebuah produk garansi uang kembali jika produk tidak asli? Saya sering menemukannya di produk madu. Selain produk makanan dan obat-obatan, garansi uang kembali juga biasa diberikan lembaga-lembaga kursus tertentu. Atau kadang juga lapak-lapak jual beli online. Redaksi garansinya macam-macam.
"Garansi 100% uang kembali jika barang tidak sampai."
"Garansi uang kembali 100% jika barang palsu."
"Garansi uang kembali jika tidak murni 100%."
"Sampai bisa, garansi uang kembali 100%."
"Garansi uang kembali 100% jika barang palsu."
"Garansi uang kembali jika tidak murni 100%."
"Sampai bisa, garansi uang kembali 100%."
Garansi uang kembali diberikan kepada konsumen mungkin untuk menarik kepercayaan pelanggan. Ya, bagian dari strategi marketing. Di zaman di mana kepalsuan banyak terjadi, garansi-garansi seperti ini memang cukup ampuh.
Di antara tawaran garansi uang kembali tersebut, saya tertarik dengan produsen yang menjamin keaslian produknya. Ini biasanya dilakukan oleh produsen madu dan obat-obatan. Yang terbaru, saya dapati juga di sebuah produk bumbu dapur instan bernama merica. Dan merica inilah yang menjadi sumber ide tulisan saya ini.
Oleh produsennya, merica tersebut diberi jaminan asli. Dijamin asli 100% berbahan baku merica. Bedanya, ia sudah dikemas sedemikian rupa dalam wadah yang lebih rapi menggunakan mesin. Beda lainnya, ia sudah menjadi bubuk. Tidak seperti merica-merica jualan pedagang sayur yang masih bentuk butiran.
Bunyi garansinya seperti ini: Tidak Murni, Uang Kembali.
***
Dalam Islam, syarat diterimanya ibadah adalah ikhlas karena Allah dan mutaba'ah alias mengikuti petunjuk nabi dalam melaksanakan ibadah tersebut. Dua syarat ini adalah satu kesatuan yang membuat ibadah seorang hamba diterima oleh Allah. Meninggalkan salah satunya, akan membuat ibadah menjadi tertolak.
Ikhlas beribadah kepada Allah berarti memurnikan ibadah hanya kepadaNya. Kalau ibadah seorang hamba masih ada embel-embel duniawinya, berarti ibadahnya belum murni untuk Allah.
Inilah garansi yang Allah berikan kepada para hambaNya. Tidak murni, ibadah dikembalikan. Ibadah murni, Insya Allah diterima. Tentu dengan melengkapi syarat yang berikutnya.
Jadi, agar ibadah kita kepada Allah diterima olehNya, maka ia harus asli dan murni karena dan untukNya. Ada garansi 100% diterima.
Wallahua'lam
[Hari ke-7 30DWC Jilid 4]
[Fighter Squad 8 dari Empire of Writer]
[Fighter Squad 8 dari Empire of Writer]
Garansi Uang Kembali
Reviewed by Ibnu Basyier
on
Tuesday, February 07, 2017
Rating:
Jadi, agar ibadah kita kepada Allah diterima olehNya, maka ia harus asli dan murni karena dan untukNya
ReplyDeleteHiks hiks ...ini yang masih susah...
Ikhlas itu memang berat. Bahkan seorang ulama mengatakan: "Tidak ada sesuatu yang paling aku seriusi untuk terus diperbaiki kecuali niat-ikhlas ku."
DeleteJadi, ya, memang harus selalu latihan, sepertinya....